Rabu, 04 Maret 2009

Obat di Secangkir Teh

Obat di Secangkir Teh
Kamis, 6 September 2007

Teh hitam sebagai obat? Itulah faktanya. Teh hitam memang berbeda dengan teh-teh lain. Ia hanya diperoleh dari pucuk tanaman Camellia sinensis yang difermentasi. Banyak bukti empiris yang menunjukkan, konsumsi teh hitam secara berkelanjutan ampuh mengatasi berbagai penyakit.

Leukemia
Bukti empiris ampuhnya teh hitam itu dirasakan betul oleh Diah Suhartini yang mengidap leukemia. Ketika usianya baru 18 tahun, perut mahasiswa sebuah akademi perhotelan di Yogyakarta itu membuncit dan mengeras, persis orang hamil. Ia juga kerap merasa nyeri di perut bagian kiri. Kondisi itulah yang mendorong Diah memeriksakan diri. Hasil pemindaian ultrasonografi, menunjukkan limpanya membengkak.
Lebih dari sebulan, perutnya kian membesar. Pada Mei 2005, kondisinya memburuk. Ia tak mampu beranjak dari pembaringan lantaran keseimbangan tubuh hilang.

Diah menjalani serangkaian tes darah. “Kadar leukosit darah sangat tinggi dan kadar hemoglobin hanya 4 %,” kata dr Pardjono E, dokter spesialis penyakit dalam yang memeriksa Diah. Lazimnya kisaran normal hemoglobin 12 – 16,5 %. Hasil tes menunjukkan leukosit Diah melambung hingga 600.000/µl; kadar normal, 4.000 – 11.000/µl. Rendahnya kadar hemoglobin dan tingginya kadar leukosit sebagai penanda aktivitas leukemia. “Untungnya jenis leukimianya adalah kronis, berarti masih bisa disembuhkan,” kata Diah.
Sejak mengidap leukemia, Diah menjalani rawat inap dan mengkonsumsi obat-obatan mengandung metrotreksit untuk kanker. Obat itu dikonsumsi agar leukemia yang kerap disebut kanker darah itu tidak meluas ke organ tubuh lain. Selain itu, ia juga diharuskan transfusi darah sekali sepekan. Setelah 2 pekan menjalani perawatan intensif di rumahsakit, Diah pulang dan harus rutin minum obat-obatan.

Sayang kesembuhan bak fatamorgana. Sembilan bulan kemudian, hasil pemeriksaan dokter limpanya semakin membengkak. Kondisi itu membuat Diah hanya mampu berbaring. Badannya tak mampu menopang untuk berjalan. Ia enggan mengkonsumsi obat-obatan lantaran Diah sulit menelannya. Penyakit lain pun mudah datang. Oleh karena itu, Diah menjalani 5 kali rawat inap selama 20 bulan.
Sepekan, Sejak mengkonsumsi seduhan teh hitam pada awal 2006, kesehatannya kian membaik. Kira-kira 30 gram serbuk teh hitam direbus dalam 2 gelas hingga mendidih. Setelah rebusan hangat, ia menyaring dan meminum segelas teh hitam. Frekuensinya 3 kali sehari. Rutin mengkonsumsi teh hitam hingga sepekan, ia merasakan dampaknya: beranjak dari tempat tidur dan berjalan walau masih merambat ke dinding. Itu perubahan besar baginya. Penampilannya pun lebih segar, rambut tebal, dan kulit lembut bersinar.

Meningkatnya kesehatan Diah dibuktikan dengan hasil teh laboratorium yang dilakukan 3 bulan kemudian. Hasilnya, nilai Hb meningkat menjadi 12 % dan leukositnya menurun menjadi 37.000/µl. kondisinya memang membaik dan dapat dipertahankan asal mengontrol diri terhadap makanan dan tidak terlalu banyak beraktivitas.

Referensi majalah TRUBUS.
Adapun black tea (Ou Tea) berkhasiat dapat mengobati penyakit sebagai berikut: Diabetes, Stroke, jantung, diet, tekanan darah tinggi, aterosklesrosis, disfungsi sexual, batu ginjal, kolesterol, kelelahan, gigi, sariawan, asam urat, liver, osteoporosis, asthma, influenza, reumatik, keriput, migraine. Dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas masukan yang membangun
Semoga Anda & keluarga selalu SEHAT & SEJAHTERA